Sponsored Links
Loading...
Dengan semakin banyaknya kasus di negara tetangga, para orangtua khawatir bagaimana mencegah agar anak tidak terjangkit penyakit menular ini.
Bermaksud ingin meningkatkan kesadaran di antara para orangtua, seorang ibu mengunggah kisahnya di Facebook untuk berbagi pengalaman bahwa ternyata penyakit tangan kaki dan mulut mudah sekali menular di taman bermain (terutama yang berada di dalam ruangan alias indoor).
Dalam postingannya, seorang ibu asal Filipina bernama Madelyn Bercasio Gurango mengatakan bahwa ia dan anaknya baru saja mengunjungi dokter di klinik untuk pemeriksaan rutin bulanan. Namun, bukannya pulang ke rumah, ia memutuskan membawa Clark ke mal sebagai 'upah' karena telah bersikap manis saat ke dokter.
Sesampainya di mal, Madelyn membawa Clark ke mainan rumah-rumahan yang ada di playground sehingga ia bisa bermain bersama anak-anak lain. Mereka tidak pergi ke tempat lainnya setelah bermain dan langsung pulang ke rumah.
Penyakit tangan kaki dan mulut: Demam tinggi
Keesokan harinya saat Madelyn masih di kantor, ia mendapat panggilan darurat dari ibunya yang menjaga putranya. Ibunya mengatakan bahwa Clark demam tinggi sehingga Madelyn memutuskan untuk pulang dan mengecek anaknya.
Memang, demam yang Clark alami sangat tinggi, yaitu 39°C. Berpikir bahwa itu hanyalah demam biasa, Madelyn tidak langsung membawa anaknya ke dokter, hanya memantau suhunya sepanjang malam menggunakan termometer.
Di pagi hari, demam Clark sudah turun dan Madelyn pikir ia dapat kembali bekerja. Namun tak lama kemudian, ia mulai menyadari muncul ruam-ruam seperti cacar di kaki dan tungkai Clark.
Ruam tersebut juga muncul di tangan dan mulut anaknya! Merasa cemas, Madelyn bergegas membawa putranya ke rumah sakit.
Putranya tertular penyakit tangan kaki dan mulut di playground
Dokter menegaskan bahwa Clark mengidap penyakit HFMD yang umum disebabkan oleh virus coxsackie. Virus ini menyebar dengan mudah melalui kontak langsung dengan cairan yang keluar dari hidung, air liur, feses, dan cairan dari ruam yang melepuh.
Masa inkubasi sebelum gejala mulai terlihat adalah 3 - 6 hari. Biasanya dimulai dengan demam, diikuti oleh sakit tenggorokan dan terkadang nafsu makan menurun.
Gejala ini berlanjut dengan timbulnya lesi (jaringan abnormal pada tubuh) yang menyakitkan, berwarna kemerahan, seperti lecet di telapak tangan, telapak kaki, dan kadang-kadang pantat.
Lepuhan di tubuh Clark sangat kasar. Ia mulai membaik setelah satu minggu penuh minum obat dan memakai krim/salep.
Madelyn mengira bahwa putranya tertular penyakit tangan kaki dan mulut ketika berada di taman bermain di mal. Dokter mengatakan padanya untuk menghindari tempat umum karena sangat menular dan anak-anak sangat mudah terkena HMFD dari taman bermain serta tempat-tempat ramai lainnya.
Catatan penting
1. Jika anak Anda menderita flu Singapura, harap biarkan ia tetap di rumah. Jangan biarkan ia pergi ke sekolah, tempat penitipan anak, atau tempat-tempat yang ramai. Karantina anak Anda selama satu minggu hingga 10 hari setelah dimulainya penyakit.
2. Ingatlah untuk selalu menjaga kebersihan dan segera cuci tangan setelah kontak dengan anak yang terinfeksi. Hal yang sama berlaku ketika Anda mengganti popok dan sebelum memegang makanan, pastikan tangan Anda bersih. Virus dapat keluar di kotoran hingga 12 minggu.
3. Singkirkan mainan anak, peralatan makan, dan barang-barang pribadi lainnya yang sudah terinfeksi agar tidak menyebar ke anak-anak lain di rumah.
Kami berharap setelah membaca kisah ini, Orangtua lebih menyadari bahwa anak mudah tertular penyakit tangan kaki dan mulut di taman bermain dan tempat umum lainnya. Bila ada banyak kasus flu Singapura di dekat area Anda, cobalah untuk menyibukkan anak dengan kegiatan di rumah, dibanding membawanya ke taman bermain umum.
Selalu biasakan anak mencuci tangan saat berada di tempa umum. Langkah sederhana semacam ini dapat mencegah penyebaran flu Singapura.
Sponsored Links
Loading...
loading...
Blogger Comment
Facebook Comment