Sponsored Links
Loading...
Erwin Hariyati (25), istri Abdul Ghani, salah satu korban pembunuhan yang diduga ditangani oleh Patuh Pribadi, pimpinan Padepokan Dimas Kanjeng menjelaskan bila dianya sudah menganggap kematian suaminya berkaitan praktik sangkaan penggandaan uang di padepokan yang ada di Probolinggo, Jawa Timur, itu.
Kecurigaannya itu telah pernah dikatakannya pada pihak kepolisian dari Wonogiri yang mendatanginya tujuh hari setelah suaminya ditemukan tewas di Wonogiri.
Erwin menerangkan, padanya, almarhum suaminya pernah menceritakan mengenal Patuh Pribadi cukup lama bahkan saat mereka berdua masihlah keduanya sama lajang.
Taat pribadi dan Abdul Ghani pernah belajar pada guru spiritual yang sama.
" Suami saya sebelum berdirinya padepokan telah kerap sama Kanjeng Patuh. Dari dimulai muda. Jadi bisa di jelaskan yang membesarkan padepokan
termasuk suami saya juga. Ia sebagai ketua kesultanan di padepokan, " tuturnya pada Kompas. com, Jumat (30/9/2016).
Abdul Ghani lantas mencari kebenaran terkait dugaan praktik penggandaan duit yang dijalankan oleh Kanjeng Patuh Pribadi.
Padanya lantas, lanjut Erwin, suaminya mengaku temukan banyak kejanggalan.
" Suami saya katakan apa yang dikerjakan Kanjeng Patuh telah tidak masuk akal. Kanjeng itu kan pasti kasih barang barang aneh seperti kantong uang katanya, ada rekening gaib, pulpen gaib termasuk ada juga perhiasan gaib. Pokoknya tak masuk akal, " katanya.
Dia juga mengakui berulang-kali diajak suaminya berkunjung ke padepokan yang memiliki ribuan pengikut itu termasuk ikuti istighosah.
Namun pesan yang di sampaikan dalam pengajian akbar itu, menurut wanita kelahiran Banyuwangi 13 Maret 1991 tidak jauh dari masalah duit.
" Sesungguhnya sejak mulai menikah dengan saya Juni 2015, suami saya telah tidak sering ke padepokan dan konsentrasi ngurus keluarga dan pekerjaannya sendiri. Suami saya bekerja dibagian jual beli dan pemrosesan emas, perak serta batu mulia di Probolinggo, " tuturnya.
Erwin melanjutkan, kesabaran suaminya telah habis setelah temukan banyak hal yg tak masuk akal dan melaporkan hal semacam itu ke Jakarta.
" Paling akhir ketemu dia cerita akan ketemu dengan Kanjeng Patuh di Probolinggo dan akan mengambil duit Rp 20 miliar
. Sebelumnya pulang ke Probolinggo, suami saya pernah membasuh kaki ibu dan bapak saya untuk memohon restu, " tuturnya.
Erwin mengaku berniat pindah ke Banyuwangi lantaran suaminya kerap memperoleh ancaman pasca bakal melaporkan sangkaan praktek penipuan yang ditangani oleh Patuh Pribadi.
" Saya shock waktu saya tahu suami saya diketahui tew4s. Saya telah menduga ada hubungan dengan padepokan. Saya ingin siapa juga yang turut dan atas kem4tian suami saya dihukum setimpal, " katanya.
Abdul Ghani yaitu yaitu satu di antara korban pembunuhan yang diduga diotaki oleh Taat Pribadi, pemimpin Padepokan Dimas Kanjang yang ada di Probolinggo, Jawa Timur.
Lelaki kelahiran Probolinggo th. 1973 itu diketemukan tewas di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri Jawa Tengah pada 14 April 2016.
Sumber : KOMPAS. com
Sumber:http://www.kabar-gembira.com/2016/10/mengharukan-inilah-cerita-dari-seorang.html
Sponsored Links
Loading...
loading...
Blogger Comment
Facebook Comment