Sponsored Links
Loading...
Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Wieko Syofyan menyebutkan, sampai kini permasalahan di Perairan Natuna tetap masih diakukan lewat cara serius serta TNI selalu menghadapi beberapa hal yang dapat jalan.
“Sebelumnya peristiwa (di Natuna) itu sudah yaitu perhatian sendiri, terlebih pemerintah kita apabila di Natuna itu untuk di beri perhatian serius.
Kita jangan sampai terpncing, (persoalan) ini harusnya dihadapi sebijak-bijaknya, ” kata Wieko di MNC Plaza, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2016).
Wieko menerangkan, pihaknya selalu siap siaga dalam soal ini, dengan beberapa persiapan.
“Di mana juga apabila negara jalan gesekan satu tindakan lebih dari itu. Bila untuk asal menembak mustahil saja.
” Jangankan China, Amerika saja mikir-mikir apabila inginkan tembak pesawat kita, ” tuturnya. “Kita akan turut kebijakan pemerintah, bila TNI ke Natuna sama seperti titik k0nsentrasi perbatasan bangun satu pendukung.
Lantaran kita ada pula, tetapi dikoordinir oleh Mabes TNI, ” Tandasnya.
Lebih dahulu, putusan Mahkamah Arbitrase Internasional yang memenangkan Filipina atas sengketa Laut China Selatan disadari buat Indonesia lebih yakini diri dalam menegakkan hukum pada kapal-kapal Cina yang masuk perairan Natuna atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Tetapi Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui Indonesia tidaklah negara yang bersengketa serta sebagai nonclaimant state dalam sengketa perairan Laut China Selatan.
“Sebab nine dash line yg diklaim China, berdasarkan pada putusan arbitrase internasional itu, bertentangan dengan hukum laut internasional atau UNCLOS, ” papar Fadli dalam informasi tertulisnya yang di terima Sindonews, Jumat 15 Juli 2016.
http://www.7beritaterbaik.com/2016/09/sungguh-mengejutkan-jangankan-china.html
“Sebelumnya peristiwa (di Natuna) itu sudah yaitu perhatian sendiri, terlebih pemerintah kita apabila di Natuna itu untuk di beri perhatian serius.
Kita jangan sampai terpncing, (persoalan) ini harusnya dihadapi sebijak-bijaknya, ” kata Wieko di MNC Plaza, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (19/7/2016).
Wieko menerangkan, pihaknya selalu siap siaga dalam soal ini, dengan beberapa persiapan.
“Di mana juga apabila negara jalan gesekan satu tindakan lebih dari itu. Bila untuk asal menembak mustahil saja.
” Jangankan China, Amerika saja mikir-mikir apabila inginkan tembak pesawat kita, ” tuturnya. “Kita akan turut kebijakan pemerintah, bila TNI ke Natuna sama seperti titik k0nsentrasi perbatasan bangun satu pendukung.
Lantaran kita ada pula, tetapi dikoordinir oleh Mabes TNI, ” Tandasnya.
Lebih dahulu, putusan Mahkamah Arbitrase Internasional yang memenangkan Filipina atas sengketa Laut China Selatan disadari buat Indonesia lebih yakini diri dalam menegakkan hukum pada kapal-kapal Cina yang masuk perairan Natuna atau Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Tetapi Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengakui Indonesia tidaklah negara yang bersengketa serta sebagai nonclaimant state dalam sengketa perairan Laut China Selatan.
“Sebab nine dash line yg diklaim China, berdasarkan pada putusan arbitrase internasional itu, bertentangan dengan hukum laut internasional atau UNCLOS, ” papar Fadli dalam informasi tertulisnya yang di terima Sindonews, Jumat 15 Juli 2016.
http://www.7beritaterbaik.com/2016/09/sungguh-mengejutkan-jangankan-china.html
Sponsored Links
Loading...
admin.
loading...
Blogger Comment
Facebook Comment