Sponsored Links
Loading...
BOGOR – Gejala keha milan kerapkali susah ditutupi, terutama perut yang membesar atau setidaknya sang ibu merasakan mual ataupun ngidam.
Lalu bagaimana jadinya apabila ada wanita yg tidak terasa hamil tapi tahu-tahu melahirkan?. Nah, peristiwa itu menerpa Maemunah (43) warga Kampung Babakan, RT 03/09 No 234, Kelurahan Cimahpar, Kecamatan Bogor Utara.
Ibu tiga anak itu, tidak menyadari kehamilan keempatnya sampai saat akan melahirkan pada 4 Mei 2016 lalu.
“Saya tak menyangka sekalipun, bahkan saya pernah urut di paraji (dukun beranak, red) dia mengatakan saya tdk ha mil, ” tutur Maemunah saat didapati Radar Bogor di tempat tinggalnya Kamis (11/08/2016).
Istri dari Gozali Ansori (45) itu mengakui tak rasakan tanda-tanda ha mil seperti mual maupun ngidam. Terlebih diakuinya telah setahun tak mengalami men struasi serta divonis menopause (berhentinya masa men struasi untuk wanita, red).
Peristiwa itu bermula pada Rabu (4/5/2016), sekitaran jam 14. 00 WIB. Seperti biasa sepulang kerja melindungi warteg, dia kumpul berbarengan beberapa tetangga. Tetapi hari itu agak berbeda lantaran dia terasa letih yang berlebihan. Maemunah juga mengambil keputusan pulang serta beristirahat di rumahnya.
Lalu, sekitaran jam 14. 30 WIB dia terasa ada yang aneh di perutnya, rasa-rasanya sama dengan ketika ia merasa menginginkan buang air kecil. Belum juga sempat turun dari tempat tidur untuk ke toilet, Maemunah langsung keluarkan air se ni nya di atas kasur.
“Tiba-tiba saya ingin ken cing, namun rasa-rasanya agak panas, serta saya tak dapat bergerak karena saya segera darah tinggi, ” bebernya.
Dengan cara spontan Maemunah segera memanggil anak pertamanya Mariam Zulfa, tetapi sesudah lihat kondisi ibunya yang tergeletak di kasur, Zulfa segera lari keluar rumah.
“Begitu juga suami saya sesudah lihat saya dia segera lari keluar rumah, lah saya jadi bingung sesungguhnya ada apa, ” kata Maemunah menuturkan.
Dia juga makin bingung saat warga berdatangan mendatangi rumahnya. Serta tidak lama anak sulungnya yang telah memberi cucu kepadanya itu, datang dengan mengajak dokter umum ke rumahnya.
“Saking paniknya, anak saya bawa dokter umum, namun tidak lama bidan juga datang, ”jelasnya.
Menurut Mariam Zulfa anak sulung Maemunah, pertama kali dia mendengar ibunya memanggilnya pada siang hari. Tetapi saat masuk ke kamar serta lihat ibunya ada yang aneh di bagian vi tal sang ibu.
“Waktu saya lihat kebawah kok berjendol, seperti kepala, walau sebenarnya waktu itu ibu tengah menggunakan celana, Adiva (nama anak itu) seperti tersangkut di celana, ” papar Zulfa.
Kekagetan Zulfa, juga menerpa pada ayahnya Gozali Ansori. Diakuinya tidak tahu menahu bila istrinya tengah mengandung anak keempat mereka. Terlebih anak ketiganya Ulfa Fadhila Azzahra telah berumur 19 tahun, serta saat ini telah duduk di kelas 3 SMA.
“Waktu saya lari keluar rumah, banyak yang bertanya, tetapi saya ngga dapat jawab. Ingin bilang lahiran ngga pernah ha mil, namun istri saya memanglah melahirkan, namun ini mungkin saja rezeki buat saya yang dititipkan Allah, ” beber Gozali.
Sayangnya, keadaan anak ke empat mereka yang dinamakan Adiva Afsin Maisa itu dalam keadaan kurang sehat. Paska tiga bulan kelahiran keadaan Adiva makin menurun. Bahkan juga menurut bidan yang mengatasi keadaan Adiva menyampaikan keadaan tubuhnya tak berkembang.
Berat tubuh Adiva mulai sejak awal kelahiran cuma seberat 1, 8 kg, sedang sekarang ini berat tubuh Adiva cuma tinggal 1, 6 kg.
“Kondisi anak saya memanglah makin mengalami penurunan, pertumbuhannya tak berkembang, kata bidan yang menangani, ” ucap Gozali yang bekerja sebagai keamanan perumahan itu.
Bahkan juga beberapa kali bidan pernah menyarankan untuk berobat ke dokter anak, lantaran kondisi Adiva yang makin mengalami penurunan. Itu diperparah Adiva sekalipun tak memperoleh asupan Air S.u.s.u Ibu (A S I) sama sekali. Lantaran A S I istrinya Maemunah sudah tak keluar sekalipun.
“Terpaksa anak saya minum susu kaleng, lantaran A S I istri saya telah tak ada, ” lirihnya.
Tetapi, Gozali tak menyerah hingga disitu, di sela kesibukannya jadi keamanan perumahan, Gozali rela tak masuk kerja untuk membuat BPJS Kesehatan agar anaknya dapat dirawat dirumah sakit yang memiliki peralatan lengkap.
“Hari ini, (kemarin, red) saya antre BPJS, agar dapat selekasnya merawat anak saya, ” tukasnya.
(radar bogor/rub)
Sumber : POJOKJABAR. com,
Sponsored Links
Loading...
loading...
Blogger Comment
Facebook Comment